Sunday, September 29, 2013

5 CARA BUANG UPIL dan Hubungannya Dengan Kepribadian Kita



By aisyah 

5 CARA BUANG UPIL dan Hubungannya Dengan Kepribadian Kita
PlazaTrend.com - Terkadang apa yang kita cari biasanya susah banget ketemunya, dan kalau seandainya ketemu pun biasanya pasti dijaga. Orang nyarinya susah kok, masa pas udah dapet dibuang gitu aja. Tapi kadang juga kejadiannya terbalik, yang biasanya nggak kita cari malah sering banget muncul di hadapan kita. Contohnya jodoh deh.
Banyak orang yang udah usaha nyari jodoh ke sana-ke mari tapi nggak dapet-dapet juga, eh giliran nggak dicari... tetep nggak dapet juga. Walaupun kata orang, jodoh ada di tangan Tuhan,tapi tetep aja kalau kitanya nggak usaha, ya otomatis jodohnya diambil orang lain. Gitu.

Sebenernya kali ini kami bukan lagi pengin bahas masalah jodoh-jodohan nih, tapi tentang sesuatu yang buat ngedapetinnya itu susah, pake usaha, modal, waktu, tapi setelah dapet malah dibuang begitu aja. Apaan tuh ya? Yak! Upil maksud kami.

Sebentar lagi kami akan memberi tahu kalau ternyata upil yang selama ini kita anggap bukan apa-apa, ternyata bisa menggambarkan kepribadian seseorang melalui gimana mereka membuangnya.Uuh, keren kan?

Yaudah, daripada makin penasaran, mending langsung liat aja yuk!  *peperin upil*

1.Dipeperin Ke Orang
Emang, yang namanya keisengan seseorang itu sulit banget buat dihilangin. Kalau isengnya masih biasa-biasa aja sih ya masih bisa biasa aja nanggepinnya, tapi kalau udah menyangkut nyawa atau harga diri, itu sih udah susah banget buat nahan keselnya.

Apalagi kalau kita nemuin orang yang punya hobi ngupil. Kalau cuma ngupil doang sih nggak masalah, tapi yang jadi masalah itu kalau dianya suka meperin-meperin upil ke orang-orang. Kita tau sendiri kan kalau upil itu kecil, jorok, bau, ewwh, pokoknya jijik banget deh… ya kecuali upil sendiri sih.

Tapi setelah kami melakukan penelitian yang lebih mendalam, ternyata orang yang kalau abis ngupil terus meperin upilnya ke orang itu mempunyai sifat ekspresif dan suka pamer ke orang-orang. Jadi, dia ini kepengin banget orang-orang tau apa aja yang dia punya. Termasuk ketika dia punya upil itu.

Semoga aja orang dengan tipe ini ketika kedatangan tamu ke rumahnya gnggak dia suguhin upil.

2.Ditaro di Bawah Meja
Kadang suka kasian sama siapa pun yang nggak bersalah tapi malah dijadiin pelampiasan. Kayak orang yang abis putus gitu deh, masa abis putus langsung main ngedeketin orang lain dan beberapa hari kemudiannya langsung jadian. Mending kalau beneran sayang, kan kebanyakan cuma jadi pelampiasan dan buat bahan pamer doang ke mantan.

Padahal itu kan hati ya, bukan ayunan komplek, masa iya dimainin. Jadi saran kami kalau kam…. Lah, kok jadi ke sini sih?! Salah.. salah. Jadi intinya kami kasian banget sama meja, udah sering dipukul-pukul, eh suka dipeperin upil juga sama orang-orang. Padahal kan dia nggak punya salah apa-apa ya, tapi kok malah digituin. Bisa dibayangin deh, pasti dia galau mulu kalau malem-malem sendirian di kamarnya.

Hmm, buat masalah kepribadian, menurut kami orang yang suka meperin upil ini orangnya pemalu banget, jadi apa-apa maunya serba diumpetin dan disimpen sendiri. Maklum lah, namanya juga pemalu. Maka dari itu mereka milih naro upilnya selalu di bawah meja, biar nggak keliatan sama orang-orang. Kan jarang banget ada orang yang suka ngeliatin bawah meja.

Urusan upil sebenarnya bisa merembet ke hati juga sih. Kalo orang yang biasanya suka menyimpan upil hasil tangkapan mereka di bawah meja, mereka juga cenderung menyimpan perasaannya di bawah payung bernama “kepengecutan”.

3.Dipelintir Terus Disentil
Manusia diciptakan Tuhan dengan akal dan pikiran yang kreatif. Kalau lagi ngomongin masalah yang kreatif-kreatif, tentunya banyak banget nih bentuk kreatifnya orang-orang. Ada yang kreatif dalam hal yang besar, sampai ada juga yang kreatif dalam hal-hal kecil.

Tapi biasanya untuk mencapai hal yang besar, selalu di awali dari hal yang kecil. Ya intinya kalau mau kreatif dalam hal yang besar berarti harus dari yang kecil dulu. Contohnya kayak orang yang kalau ngupil, upilnya dipelintir, terus abis itu disentil.

Nggak tau deh orang yang suka melintirin upil ini inspirasinya dari tukang bakpau apa tukang tahu bulat, yang jelas ini kreatif banget. Dengan dipelintir, ukuran upilnya pasti jadi kecil, lebih bulat, lebih presisi, dan jadi lebih gampang buat ngebuangnya. Kenapa gampang? Iyalah gampang, orang tinggal disentil.

Ngomongin masalah kepribadian, ternyata orang yang suka melintir dan nyentil upil ini ada hubungannya juga sama kepriibadian mereka. Iya, perilaku tersebut menandakan kalau mereka memiliki kepribadian yang cuek. Jadi mereka nggak akan mau tau upilnya mereka terbang atau hinggap ke mana, yang jelas, upilnya itu udah nggak ada lagi di sekitar dia. Ya kami sih cuma bisa berdoa aja ya. Berdoa kalau upilnya dia nggak masuk ke panci-panci makanan.

4.Ditaro di Tisu
Berbeda dari yang lain, tipe orang yang kalau buang upil selalu di tisu ini menandakan kalau dia mempunyai kepribadian yang rapi dan tidak perhitungan. Bayangkan saja, walau cuma sekadar kotoran, dia rela sampai mengorbankan sebuah tisu dan kehilangan sejumlah kalori dalam tubuh hanya untuk membuang segelintir upil.

Kalau dihitung-hitung, kalori yang dibutuhkan untuk mengambil tisu ini cukup besar. Mulai dari niat, berjalan, sampai ke ngobok-ngobok lemari. Belum lagi kalau harus beli tisunya di warung, dan warungnya ngelewatin dua perempatan. Sangat besar sekali itu kalori dan biaya yang terbuang.

Pokoknya pesan kami, kalau cari pacar yang kalau ngupil buangnya di tisu aja ya, soalnya buat upil aja dia rela berkorban, apalagi buat kamu. Gitu.

5.Dijadiin Acar Dimakan Bareng Nasi Goreng
Singkat kata, dia ini pasti orang yang kurang kerjaan dan kurang nutrisi pada bagian otak. Dan kami cuma mau ngasih saran, kalau kamu punya temen yang kayak gini mending cepet-cepet dibina dan dikirim ke panti rehabilitasi deh. Tapi kalau dianya tetep nggak sembuh juga, yaudah mending segera dibina yang lain aja. Dibinasakan.

Nah, sekarang udah pada tau kan kalau ternyata cara seseorang membuang upil itu ada kaitannya dengan kepribadian? Terus..terus, kalau kamu biasanya buang upilnya gimana? Share dong sama kami... siapa tau ada yang bisa sekalian diramalin kepribadiannya.

Sumber : www.plazatrend.com

Inilah Manfaat Menjaga KEPERAWANAN Hingga Menikah

By aisyah

 Inilah Manfaat Menjaga KEPERAWANAN Hingga Menikah
PlazaTrend.com - "Makin susah menemukan wanita yang masih perawan sebelum menikah," begitu curhat salah satu sahabat pria kami. Setuju atau tidak, kalimat tersebut ada benarnya.
Puluhan tahun lalu, wanita sangat menjaga agar dirinya tetap perawan hingga menikah. Mereka menjaga agar tidak berhubungan intim sebelum menikah. Hal inilah yang makin tergerus zaman. Banyak wanita yang melepas keperawanan sebelum menikah. Yang penting hubungan intim dilakukan aman dan tidak sampai hamil.

Meskipun zaman makin 'gila', bukan berarti Anda harus ikut dalam kegilaan itu bukan? Tentu saja kasus ini berbeda jika seorang wanita kehilangan keperawanan karena kasus pemerkosaan atau kecelakaan.

Inilah beberapa hal yang bisa membuat Anda bangga bisa menjaga keperawanan hingga menikah.

1.Bangga Pada Diri Sendiri

Tentu saja Anda boleh bangga pada diri sendiri. Di saat banyak wanita tidak peduli dengan siapa mereka berhubungan intim, Anda menjaga keperawanan hanya untuk pria spesial, suami Anda. Pria yang bisa menjaga dan bertanggung jawab dalam hidup Anda.

2.Bukti Bahwa Anda Tahan Godaan


Banyak godaan datang, bahkan dari pria yang menjadi pacar Anda. Tidak sedikit wanita melepas keperawanan sebagai bukti cinta, padahal hal itu tidak benar. Jika Anda berhasil menahan godaan tersebut sekaligus "Ah payah kamu, hari gini umur 25 masih perawan?" berarti Anda tahan banting dan punya prinsip yang teguh. Selamat!

3.Menjaga Perintah Agama


Dari yang kami ketahui, hampir semua agama menyarankan agar wanita menjaga kesucian hingga menikah. Menjaga perintah agama menjadi salah satu alasan wanita menjaga dirinya dari godaan dunia, salah satunya berhubungan intim sebelum waktunya.

4.Tidak Dikejar Perasaan Berdosa


Ada pertentangan batin di setiap hati wanita untuk menjaga dirinya. Kadang wanita yang sudah berhubungan intim sebelum menikah, bahkan yang sudah berkali-kali melakukannya atas nama cinta tetap dikejar perasaan berdosa. Perasaan inilah yang membuat wanita tidak tenang dan takut akan masa depannya. Bagaimana jika calon suaminya memutuskan hubungan karena tahu bahwa si wanita sudah tidak perawan? Percaya atau tidak, hal itu menjadi ketakutan terbesar wanita.

5.Menjaga Nama Baik Anda dan Keluarga


Kami punya cerita tentang sahabat yang sudah tidak perawan sebelum menikah. Wanita ini menjalin hubungan serius dengan seorang pria dan menutupi fakta bahwa dirinya sudah tidak perawan (bahkan para orang tuanya sendiri). Setelah bertunangan, barulah wanita ini mengaku pada calon suaminya.

Ternyata sang pria tidak terima telah dibohongi. Dia membatalkan pertunangan dan mengatakan alasannya pada kedua pihak keluarga. Akibatnya? Tentu saja nama keluarga tercemar. Hal-hal seperti ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua wanita. Maka jagalah diri Anda.

6.Mencegah Kemungkinan Hamil dan Tertular Penyakit

Ada banyak alat kontrasepsi yang bisa dipakai, namun apakah hal itu menjamin bahwa Anda tidak hamil? Belum tentu. Hingga saat ini belum ada alat kontrasepsi yang menjamin 100 persen mencegah kehamilan. Jika Anda tidak berhubungan intim sebelum menikah, risiko terkena penyakit menular seksual juga lebih kecil.

7.Malam Pertama Lebih Berkesan


Beberapa sahabat kami yang sudah menikah mengatakan, sama-sama masih perawan dan perjaka di malam pertama lebih berkesan. Masih ada rona malu-malu, bagaimana deg-degannya saat pertama kali melakukannya, kadang masih sering salah menerapkan berbagai tips malam pertama. Semua itu menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

8.Pasangan Mencintai Anda Dengan Tulus, Tidak Sekedar Nafsu


Saat Anda bisa menjaga keperawanan hingga menikah, berarti Anda memiliki pasangan yang juga hebat. Banyak pria mengecoh wanita untuk melepas keperawanan sebagai bukti cinta, padahal itu bohong dan hanya nafsu semata. Jika pasangan Anda dan Anda sama-sama menjaga diri hingga menikah, itu bisa menjadi indikasi bahwa cinta Anda dan dia tulus, tidak sekedar dorongan nafsu semata.

Berbahagialah jika Anda bisa menjaga diri hingga menikah.