Bagaimana
anak menyembunyikan aktivitas online-nya dari pengawasan orang tua?
Wah, bermacam-macam caranya. Yang paling banyak adalah dengan
membersihkan hisroty browser mereka. Sebanyak 70% remaja mengaku mereka
punya banyak trik untuk mengelabui orang tua mengenai apa yang mereka
lakukan pada saat online. Demikian menurut survei yang diadakan Mc Afee.
Bahkan remaja ini semangat sekali meningkatkan kemampuan teknis
mereka demi bisa menyembunyikan kegiatan online mereka dari orang tua.
Sebaliknya, sebanyak 23% orang tua mengaku sudah angkat tangan mengatasi
anak-anak mereka. Sebagian orang tua juga merasa tidak punya waktu dan
energi untuk memonitor perilaku online anak-anaknya.
Menurut para
orang tua, kemungkinan anak remajanya mengakses situs porno. Sementara
para remaja mengaku mereka sering mencari informasi seputar seks seperti
kehamilan dan penyakit menular.
Berikut ada 10 cara para remaja menyembunyikan aktivitas online mereka:
1. Menghapus history browser (53%)
2. Menutup atau me-minimize browser waktu orang tua ada di dekatnya (46%)
3. Menghapus atau menyembunyikan pesan dan video (34%)
4. Berbohong tentang apa yang dilakukan saat online (23%)
5. Memakai komputer yang tidak akan diepriksa orang tua (23%)
6. Menggunakan perangkat mobile untuk mengakses internet (21%)
7. Menggunakan setting privasi sehingga konten hanya bisa diakses orang tertentu (20%)
8. Menggunakan mode tampilan pribadi pada browser (20%)
9. Membuat alamat email yang dirahasiakan dari orang tua (15%)
10. Membuat profil palsu di social media (9%)
Survei
ini melibatkan 1004 remaja dan 1013 orang tua. “Anak-anak tumbuh dengan
cepat. Orang tua wajib waspada dengan apa yang mereka lakukan di
interet. Sebab terjadi peningkatan tindakan hacking, pengunduhan ilegal,
dan cyberbully,” komentar Robert Siciliano, pakar keamanan online dari
McAfee. Yang mengkawatirkan adalah, 1 dari 10 anak berhubungan dengan
orang asing di dunia maya, dan kemudian mengajak mereka bertemu di dunia
nyata.
Sumber artikel: www.ldii.or.id
No comments:
Post a Comment