Semejak iblis
berhasil menggoda Adam dan Hawa, dan semenjak Adam dan Hawa di terima taubatya
oleh Allah, permusuhan iblis dan
semua tentaranya terhadap manusia semakin menjadi-jadi. Apalagi setelah dia
menyadari dirinya telah dilaknat, malu dengan penuh kesungguhan bersumpah untuk
menjadikan anak turun Adam mendapat bagian yang sama. Allah berfirman :
لَعَنَهُ
الله وَقَالَ لَأَتَّخِذَنَ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيْبًا مَفْرُوْضًا ، وَلَأُضِلَنَّهُمْ
وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَاٰ مُرَنَّـهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ اٰذَانَ الْأَنْعَامِ
وَلَاٰمُرَنَّـهُمْ فَلَيُغَـــــيِّرُنَّ خَلْقَ الله وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ
وَلِيًّا مِنْ دُوْنِ الله فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِيْنًا ، سورة النساء ١١٨
-١١٩
Artinya :
“ Allah telah melaknatinya (iblis)
dan dia berkata : sungguh aku akan menjadikan hamba-mu bagian yang telah
ditentukan. Dan sungguh aku akan menyesatkan mereka dan sungguh aku akan
memberi angan-angan (kosong) kepada mereka, dan sungguh aku menyuruh mereka
maka mereka memotong telinga binatang ternak dan sungguh aku akan menyuruh
mereka maka mereka pasti merubah ciptaan Allah. Dan bawang siapa menjadikan
syetan sebagai kekasi selain dari Allah maka sungguh-sungguh telah merugi
dengan kerugian yang nyata “.
Menyadari betapa berbahayanya
usaha iblis dalam menyesatkan
manusia dari jalan Allah maka lebih baik akan di uraikan tentang : Iblis, Jin, Syetan dan pengaruhnya.
Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan-kemudahan dan perlindungan kepada kita
dari pengaruh mereka. Amin
IBLIS
وَاِذْ
قُلْنَا لِلْمَلَىِٔكَةِ اسْجُدُوْا لِأَدَمَ فَسَجَدُوْا اِلَّا اِبْلِيْسَ كَانَ
مِنَ الْـجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَةُ
اَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِـى وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِىْٔسَ لِلظَّالِـمِيْنَ بَدَلًا
، سورة الكهف ٥٠
Artinya :
“ dan ketika Allah berkata kepada malaikat : sujudlah kepada Adam, maka
mereka sujud kecuali iblis, dia itu dari golongan Jin, dia telah melanggar
perintah tuhannya, maka apakah kamu akan menjadikan dia (iblis) dan anak
turunnya sebagai kekasih dari selain-ku (Allah), sedangkan mereka bagimu adalah
musuh. Alangkah jeleknya ganti itu bagi orang –orang yang dlolim “.
Dari ayat ini dapat dipahami
bahwa iblis itu jin yang melanggar peraturan tuhan (Allah), dia itu punya
keturunan, maka semua adalah musuh kita orang iman. Maka dari itu harus
benar-benar dijadikan musuh.
اِنَّ
الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَةُ
لِيَكُوْنُوْا مِنْ اصْحَابِ السَّعِيْرِ ، سورة فاطر ٦
Artinya :
“ Sesungguhnya syetan itu musuh bagimu, maka jadikan lah dia sebagai
musuh, sesungguhnya syetan mengajak golongannya supaya menjadi penghuni neraka
yang membakar “.
Menurut riwayat dalam tafsir ibnu
Jarir, Ibnu Katsir, dan bidayah li ibnu katsir :
Iblis sebelum menentang Allah
Azza-wajalla bernama Azaaziil, dia adalah malaikat dari kabilah Jin yang paling
banyak ilmunya dan paling kuat ijtihadnya, menjadi penjaga beberapa surga.
Mempunyai kekuasaan di langit dunia dan bumi, oleh karena itu dia merasa lebih
hebat dan lebih mulia dari yang lain. Sehingga timbulah kesombongannya kemudia
dibuktikan ketika disuruh sujud kepada Adam, dia sengaja menentangnya.
Dalam riwayat lain diterangkan
bahwa iblis itu bukanlah malaikat, walaupun hanya sekejap mata tetapi dia itu
adalah jin.
Diceritakan juga bahwa iblis
adalah jin yang disembunyikan oleh malaikat di langit. Setelah iblis menentang
perintah tuhan maka dia turun dari surga dan diharamkan bertempat di surga.
Turun kebumi dalam keadaan hina dina, dicacat dan dicela, diusir dan diancam
pasti masuk neraka, dia dan pengikutnya dri bangsa jin dan manusia.
Maka dari itu iblis berusaha
sekuat tenaga untuk menyesatkan manusia agar sama-sama masuk neraka. Dan dalam
upayanya itu iblis kawin dengan jin perempuan kemudia menghasilkan keturunan
syetan-syetan yaitu :
1.
Zalnabur
2.
Tsabar
3.
A’war
4.
Maswath
5.
Dasim
عَنْ
مُجَاهِدٍ ( اَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَتَهُ اَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِى ) قَالَ ذُرِّيَّتَهُ
: هُمُ الشَّيْاطِيْنُ وَكَانَ يَعُدُّهُمْ (١) زَلْنَبُوْرُ صَاحِبُ الْاَسْوَاقِ
وَيَضَعُ رَايَتَهُ فِى كُلِّ سُوْقِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْاَرْضِ (٢) وَثَبَرُ
صَاحِبُ الْمَصَاىِٔبِ (٣) وَالْاَعْوَرُ صَاحِبُ الزِّنَــا (٤) وَمَسْوَطُ صَاحِبُ
الْاَخْبَارِ يَأْتِى بِهَا فَيُلْقِيْهَا فِى اَفْوَاهُ النَّاسِ وَلَا يَجِدُوْنَ
لَهَا اَصْلًا (٥) وَدَاسِمُ الَّذِى اِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ وَلَـمْ يُسَلِّمُ
وَلَـمْ يَذْكُرِ الله بَصَرَهُ مِنَ الْـمَتَاعِ مَالـَمْ يَرْفَعْ وَاِذَا اَكَلَ
وَلَـمْ يَذْكُرِ اسْمَ الله اَكَلَ مَعَهُ ، رواه ابن جرير فى تفسيره ج ٩ ص ٠٣٤٦
Artinya :
“ Dari Mujahid ayat ( ) berkata
Mujahid : ialah syetan-syetan: 1) Zalnabur
penghuni pasar, dia meletakan benderanya dipasar-pasar, apa-apa diantara langit
dan bumi, 2) Tsabar ialah yang memiliki musibah-musibah, 3) A’war ialah yang
memiliki perzinaan, 4) Maswath ialah yang memiliki kabar-kabar yang dicampakan
dimasukkan ke mulut-mulut manusia dan mereka tidak menemui asalnya, 5) Dasim
ialah jika ada orang masuk kerumah tidak baca salam dan tidak dzikir kepada
Allah, Dasim memperatikannya dari hartanya selama belum diangkat dan jika makan
tidak di sebut nama allah maka dia makan bersamanya “.
No comments:
Post a Comment