Sebagai hamba Alloh, kita harus
menyadari bahwa kita mempunyai kewajiban yang harus kita kerjakan dan tidak
boleh kita tinggalkan dimana kita berada, kapan saja dan dalam keadaan
bagaimana saja yaitu beribadah kepada Alloh, berdasarkan firman Alloh :
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ، سورة الذاريات ٥٦
Artinya :
“ dan tidak aku jadikan jin
dan manusia kecuali supaya menyembah kepadaku(Alloh)”
Alloh mewajibkan kepada semua
manusia dan jin untuk beribadah kepada-nya. Alloh juga yang menentukan
bagaimana cara ibadah yang harus dikerjakan. Karen itu Alloh mengutus para
rosul dengan membawa syariat yang merupakan tuntunan cara ibadah yang harus
dikerjakan oleh masing-masing umat para rosul tersebut. Kewajiban beribadah
kepada Alloh ini wajib dikerjakan secara murni.
Berdasarkan dalil-dalil dibawah
ini :
فَاعْبُدِ
لله مُخْلِصًالَّهُ الدِّيْنَ ، سورة الزمر ٢
Artinya :
“ Sembahlah Allah dengan
memurnikan agama kepada-nya ”
أَلاَ للهِ الدِّيْنُ
الْـخَالِصُ... ، سورة الزمر ٣
Artinya :
“ Ingatlah bagi Allah adalah
agama yang murni… “
وَمَا
أُمِرُوْا إِلَّا لِيَعْبُدُوْا الله مُـخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ... ، سورة البينة
٥
Artinya :
“ Mereka tidk diperintahkan
oleh Allah melainkan hanya untuk menyembah kepada-nya dengan memurnikan agama
kepada-nya… “
اِنَّ
الله لاَيقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلَّا مَاكَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
، رواه النساـٔى
Artinya :
“ sesungguhnya Allah tidak akan menerima
suatu amalan ibadah kecuali amalan yang murni dan karena Allah “.
Didalam ayat-ayat Al-qur’an dan Al-hadist tersebut
benar-benar ditandaskan oleh Allah dan Rosulullah bahwa beribadah harus
benar-benar dimurnikan, tidak boleh dicampuri. Kalau murni, ibadahnya akan di
terima oleh Allah dan orangnya akan
wajib masuk surga. Kalau tidak murni, ibadahnya tidak akan diterima oleh
Allah dan orangnya wajib masuk neraka.
Dalam urusan keduniaan, bila kita
di tolak yang satu kita bbisa mencari yang lain. Sebagai contoh kita melamar
pekerjaan pada suatu perusahaan, kemudian lamaran kita dotolak oleh direktur
perusahaan tersebut, kita masih bisa melamar lagi pada perusahaan yang lain. Atau
kita melamar seorang perempuan, kemudian lamaran kita ditolak oleh perempuan
tersebut maka kita masih bias dapat janda. Pokoknya asal tidak putus asa pasti
ada gantinya dan mungkin bias lebih baik
lagi.
Tetapi kalau urusan ibadah/irusan
akhirat hanya ada dua tempat, yaitu surga dan neraka. Berdasarkan firman Allah
:
فَرِيْقٌ
فِى الْـجَنَّةِ وَفَرِقٌ فِى السَّعِيْرِ ، سورة الشورى ٧
Artinya :
“ Sebagian hambaku akan
ditempatkan didalam surga dan sebagian hambaku akan dimasukkan kedalam neraka “
Dan sabda Rosulullah Shollalluhu
‘alaihi wasalam :
مَا
مِنْكُمْ مِنْ اَحَدٍ إِلَّا لَهُ مَنْزِلَانِ مَنْزِلٌ فِى الْجَنَّةِ وَمَنْزِلٌ
فِى النَّارِ قَإِذَا مَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ وَرِثَ أَهْلُ الْجَنَّةِ مَنْزِلَهُ
فَذٰلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى ( أُلَـــىِٔكَ هُمُ الْوَارِثُوْنَ ) ، رواه ابن ماجه
Artinya :
“ Tidak ada seorang diantara kamu
sekalian melainkan tersedia dua tempat baginya yaitu satu tempat di surga dan
satu tempat di neraka. Kalau dia mati masuk neraka maka surganya akan diwaris
ahli surga yang lain, demikian itu sesuai dengan firman Allah : orang iman
adalah orang-orang yang mewarisi surga ”
Jadi jelasnya kalau kita ingin
masuk surga, lalu amal ibadah kita di tollak oleh Allah karena tidak murni
berarti kita wajib masuk neraka. Untuk itu dalam menjalankan kewajiban
beribadah kita harus menjaga kemurniannya agar ibadah kita diterima oleh Allah
dan mati sewaktu-waktu mati masuk surga selamat dari neraka.
No comments:
Post a Comment